Langsung ke konten utama

BAHASA INDONESIA 2 "BLIBLIOGRAFI"

BIBLIOGRAFI
A. Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

B. Fungsi Bibliografi
 Fungsi sebuah bibliografi hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat. dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu.
           Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus dicantumkan pula nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah bibliografi memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan bibliografi seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Di pihak lain bibliografi dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Mengapa bibliografi itu dapat pula dilihat sebagai pelcngkap? Karena bila seorang pembaca iugin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki. maka ia dapat mencarinya dalam bibliografi. Dalam bibliografi dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.

C. Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
A.      Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
B.      Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
C.      Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
A.      Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
B.      Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
C.      Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.

D. Macam-Macam Bibliografi
Terbitan bibliografi sering tidak menggunakan kata bibliografi. Beberapa contoh ada yang menggunakan index, catalog dan sebagainya. Namun pada hakikatnya terbitan yang dimaksudkan adalah sebagai bibliografi. Macam-macam bibliografi yaitu :
A.      Bibliografi universal termasuk catalog tercetak dari perpustakaan nasional yang besar
B.      Bibliografi nasional
C.      Bibliografi niaga termasuk cantuman perdagangan buku serta catalog niaga
D.      Bibliografi selektif atau elektif
E.       Bibliografi incunabula(buku langka)
F.       Bibliografi karya anonym dan pseudonym
G.     Senarai majalah termasuk daftar majalah yang masih terbit, senarai majalah retrospektif dan daftar lokasi
H.      Daftar tesis
I.        Bibliografi subjek termasuk indks dan abstrak
J.        Bibliografi pengarang
K.      Bibliografi dari bibliografi

E.Unsur-unsur  bibliografi (daftar pustaka)
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:

1).    Nama penulis, yang dikutip secara lengkap.
Untuk penulis-penulis asing nama keluarga diletakan paling depan. Hal ini menentukan urutan huruf dalam daftar pustaka. Untuk penulis Indonesia yang menentukan urutan alfabetisnya ialah huruf pertama. Nama sendiri.
Jika penulis terdiri dari dua atau tiga orang, semua nama dicantumkan. Jika penulis lebih dari tiga orang ditulis singkatan et. al. (dan kawan-kawan/dkk).
Jika dalam sumber bacaan terdapat beberapa tulisan yang di tulis oleh penulis yang sama maka sumber bacaaan itu disusun berurutan. Nama penulis hanya ditulis  urutan pertama, karya urutan kedua dan sterusnya tidak ditliskan tetapi diganti dengan garis sepanjang tujuh ketkan. Nama penulis meupun garis, diakhiri dengan titik.

2).    Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
Cara menuliskan judul buku pada catatan kaki sama dengan cara menuliskan di daftar pustaka. Judul tulisan ketik dengan huruf kapital untuk setiap awal kata kecali kata tugas. Judul buku diletakan diantara tanda kutip dan diakhiri dengan tanda koma. Judul buku diketik dengan dengan jarak dua ketukan dari tanda titik di belakang nama penulis.

3).    Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
Data publikasi dimulai dengan tempat penerbitan dan akhiri dengan titik dua, kemudian dengan jarak satu sela ketukan dilanjutkan dengan nama badan penerbit, ditutup dengan koma, sela satu ketukan kemdian diikuti tahun penerbitan yang ditulis dengan angka arab dan diakhiri dengan titik. Jarak data publikasi dengan judul dua sela ketukan.

4).    Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
Dalam daftar pustaka nama buku atau nama majalah dengan cara yang sama dengan judul tulisan yaitu dengan huruf kapital untuk setiap awal kata dan diberi garis bawah. Nama buku diakhiri dengan tanda titik, tetapi untuk nama majalah diakhiri dengan tanda koma.

F. Jenis-jenis Bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi. Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi :
1).    Bibliogrfi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
2).    Bibliografi evaluatif:
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka.Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.

G. Cara Penyusunan Bibliografi (Daftar Pustaka)
A.      Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad
B.      Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad
C.      Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, untuk referensi kedua dan berikutnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan
D.      Jarak antara baris dengan baris untuk satuu referensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi
E.       Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan kedalam sebanyak tiga atau empat ketikan

Cara menyusun bibliografi ditentukan oleh bahan referensi itu sendiri. Penyusunan bibliografi untuk buku berbeda dari majalah, dan majalah berbeda dari koran, dan demikian pula halnya dengan bahan-bahan yang belum diterbitkan, seperti skripsi, tesis, atau disertasi. Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan antara jenis-jenis kepustakaan itu, terdapat tiga hal penting yang harus selalu dicantumkan, yaitu: pengarang, judul, dan data-data publikasi.

Urutan informasi-informasi tersebut juga berbeda-beda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya; maupun antara institusi yang satu dengan yang lainnya. Sebagian disiplin ilmu/instansi, misalnya mengurutkan nama pengarang, tahun terbit, judul referensi, tempat terbit, dan perusahaan/instansi penerbit. Sebagian disiplin ilmu/instansi lain mungkin menempatkan informasi tentang tahun terbit setelah judul buku atau pada bagian akhir. Namun, secara umum, ilmu-ilmu sosial-budaya cenderung mengikuti gaya Publication Manual of the American Psvochological Association (Fourth Edition), 1995, yang lebih dikenal dengan APA Style. Dan mengingat penggunaannya yang begitu meluas, gaya inilah yang akan diuraikan dalam bagian-bagian beriktu.

1. Ketentuan Umum
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar referensi berdasarkan apa style adalah:
A.      Daftar referensi disusun berdasarkan urutan abjat pada nama belakang (surname) penulis dan tidak diberi nomor urut.
B.      Baris-baris dalam sebuah sumber referensi berjarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber referensi yang satu dengan yang lain adalah dua spasi.
C.      Tiap baris pertama sumber referensi disusun sejajar secara vertikal, dimulai dari marjin kiri, sedangkan baris kedua dan selanjutnya (bila ada) dimasukkan ke dalam sejauh lima ketukan.
D.      Bila ada dua atau lebih referensi yang ditulis oleh pengarang yang sama, pengulangan namanya digantikan dengan sebuah garis sepanjang lima hingga tujuh ketikan. Buku yang tahun terbitnya lebih kecil (terbit labih dahulu) harus dicantmkan lebih awal.
E.       Bila ada dua atau lebih referensi yang ditulis oleh pengarang yang sama dalam tahun yang sama, masing-masing diberi petunjuk berupa huruf kecil, yaitu a, b, c, dan seterusnya, dan diurutkan sesuai dengan pemunculannya sebagai sumber kutipan dalam karangan.

2. Ketentuan Khusus
(a) NONPERIODICAL (BUKU, LAPORAN, BROSUR, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI BUKU PENTUJUK, MEDIA AUDIOVISUAL, DAN WEBSITE)

(1) Buku dengan seorang pengarang
Moore, Roger. 1999. An Introduction to Fiction. Cambridge: W. Hudson & Sons.

(2) Buku dengan dua atau tiga pengarang
Brown, H.A. 1999. An Introduction to Linguistics. (Rev. Ed.). Boston: Allyn Books Ltd.

(3) Buku dengan banyak pengarang
Gibbs, Alton J. T. et al. 1991. A Linguistic Introduction to History. London: Hans & Sons.

(4) Bagian Sebuah Buku (misalnya: Bab)
Massaro, D. 1992. “Broadening the domain of the fuzzy logical model of perception,” in H. L . Pick, Jr., P. van den Broek, & D. C. Knill (Eds.), Cognition: Conceptual and Methodological Issues (pp. 81-84). Washington DC: American Psychological Association.
(a) Bila nama pengarang diketahui, nama itulah yang mengawali referensi. Bila tidak ada nama pengarang, judul bab tersebutlah yang harus dicantumkan di awal.
(b) Judul bab diapit oleh tanda petik, yang kemudian diikuti oleh nama editor, dan akhirnya judul buku yang dicetak miring.

(5) Artikel dalam Situs Internet (website)
(a) Bila sumber tulisan diperoleh dari internet, waktu (tanggal, bulan dan tahun) serta sumber (laman) pengunduhan harus disebutkan. Penulisan dalam bahasa Indonesia menggunakan istilah “diunduh”, sedangkan penulisan dalam bahasa Inggris menggunakan istilah “retrieved”. (Lihat contoh-contoh di atas.

(6) Ensiklopedia atau Kamus
Merriam-Webster's collegiate dictionary (10th ed.). 1993. Springfield, MA: Merriam Webster.
(a) Untuk referensi utama dengan jumlah editor yang banyak, seperti ensiklopedia atau kamus, hanya editor pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik. Editor lainnya diwakili oleh istilah et al.

(7) Artikel dalam sebuah Ensiklopedia
(a) Bila nama pengarang diketahui, nama itulah yang mengawali referensi. Bila tidak ada nama pengarang, judul artikel tersebutlah yang harus dicantumkan di awal.
(b) Judul artikel diapit oleh tanda petik, sedangkan nama ensiklopedia dicetak miring.
(c) Judul artikel dan judul ensiklopedia dipisah oleh tanda koma.
(d) Perhatikan penyebutan nomor volume dan halaman sumber artikel.
(e) Perhatikan perbedaan penempatan tahun terbit antara artikel dengan dan tanpa nama penulis.
Bergmann, P. G. 1993. “Relativity,” In The new encyclopedia Britannica (Vol. 26, pp. 501¬508). Chicago: Encyclopedia Britannica.

(8) Makalah yang Dipresentasikan Tapi Tidak Dipublikasikan
• Susun tulisan-tulisan tanpa nama pengarang dengan menuliskan kata inti pertama dalam judul.
• Di dalam karangan (teks), gunakan judul yang pendek, diberikan tanpa petik, dan ditempatkan dalam tanda kurung. Contoh: (“New Drug,” 1993).
• Sebutkan nomor halaman artikel surat-kabar dengan menggunakan “p” atau “pp”
“New Drug Appears to Sharply Cut Risk of Death From Heart Failure.” (1993, July 15). The Washington Post, p. A12.




Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelanggaran Etika Bisnis Pada PT NESTLE INDONESIA

Nama    : Prantiko Airlangga Sakti Kelas    : 4EB24 NPM    : 26213891 Kasus   : Pelanggaran Etika Bisnis Pada PT NESTLÉ INDONESIA ETIKA BISNIS PADA PT NESTLÉ INDONESIA Abstrak Perekonomian saat ini, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya bisnis. Setiap pelakunya berlomba-lomba membesarkan bisnis mereka bahkan hingga mancanegara. Didalam berbisnis, sudah pasti terdapat aturan dan norma-norma yang berlaku. Untuk itulah ada sebuah kata yang menyebutkan bahwa setiap pelaku bisnis harus mempunyai etika. Etika Bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan / mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui   bagaimana etika bisnis pada PT Nestlé Indonesia. Karena, dalam

Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Joseph Schumpeter

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT JOSEPH SCHUMPETER   Joseph Shumpeter 1.     Teori Schumpeter (pembangunan ekonomi) Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku Theory of Economic Development yang terbit di Jerman 1911 (edisi Inggris muncul 1934), yang kemudian diuraikan dan direvisi dalam Business Cycles (1939) dan Capitalism Socialism, and Democrazy (1942) tanpa mengalami perubahan penting. 2.     Makna Pembangunan Ekonomi Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori pembangunannya yaitu keyakinannya bahwa system kapitalisme merupakan system yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun demikian, Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam jangka panjang system kapitalisme akan mengalami kemandegan (stagnasi). Pendapat ini sama dengan kaum klasik. Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakun

Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik (Robert M. Solow)

Pertumbuhan Neo Klasik Menurut Robert Solow Robert Solow adalah ahli ekonomi yang memenangkan hadiah nobel pada tahun 1987. Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan tenaga kerja dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi dianggap konstan (tidak berubah).  Robert M. Solow Adapun yang tergolong sebagai modal adalah bahan baku, mesin, peralatan, komputer, bangunan dan uang. Dalam memproduksi output, faktor modal dan tenaga kerja bias dikombinasikan dalam berbagai model kombinasi. Sehingga, bisa dituliskan dalam rumus sebagai berikut: Q = f (C.L) Keterangan: Q = Jumlah output yang dihasilkan f = Fungsi C = Capital (modal sebagai input) L = Labour (tenaga kerja, sebagai input) Rumus di atas menyatakan bahwa output (Q) merupakan fungsi dari modal (C) dan tenaga kerja (L). Ini berarti tinggi rendahnya output tergantung pada cara mengombinasikan mod